Madu Marwa, Suplemen Untuk Calon Bayiku

Memasuki minggu terakhir bulan Agustus ini, usia kandunganku mencapai 15 Minggu. Dimasa memasuki kehamilan 4 bulan, kadar emosiku masih stabil tetapi mudah baperan, apalagi ingat mamaku yang jauh di kampung halaman. Hari-hari kujalani dengan aktivitas seperti biasanya, rumah, kantor, layani keperluan suami.

Untunglah rasa mual yang selalu ada di awal-awal kehamilanku cenderung berkurang. Mualnya hanya muncul ketika aku mencium bau-bau aneh saja, terutama parfum yang terlalu wangi.

Gerombolan jerawat masih awet dan kayaknya masih betah berlama-lama diwajahku. Dan yang mengagetkanku adalah berat badanku yang tiba-tiba berubah menjadi 62 kg. Hwaaaa.. Pengen nangis melihat jarum timbangan berat badan...

Yang paling sulit kutepis saat ini adalah ketika aku merasa kangen luar biasa dengan orangtuaku, terutama mamaku. Caraku mengatasinya, biasanya menghabiskan waktu telpon-telponan dengan mama di kampung, memutar Pen Qur'an sambil mengelus-elus si calon debayku atau mengajak suami jalan-jalan.

Tidurku pun Alhamdulilaah masih normal juga, walaupun terkadang kalo kaget jadi susah untuk tidur pulas kembali.

Ehh iya, satu lagi yang sulit kukendalikan. Leher yang gak mau kompromi dengan situasi dan kondisi apapun. Saat ini aku pengen banget makan mangga, tapi di wilayah Kota Marisa sulit mencari buahnya karena gak lagi musim buah mangga.

Badanku sering gatal luar biasa, karena jarang mandi. Jadi ogah-ogahan berdandan, wajah jerawatan, menghitam dan sensitif. Aku pun gak suka melihat cahaya, terutama lampu yang sangat terang. Orang-orang pun mulai menebak jika anak dikandunganku adalah laki-laki. Kata mereka biasanya ketika hamil kalo takut cahaya, jarang mandi, anti minyak wangi pertanda itu anak laki--laki.

Hihihi lucu ya? Aku jadi penasaran apakah ramalan mereka benar apa tidak. Hmmm... Aku dan suamiku sih tidak begitu peduli dengan jenis kelamin anak kami nantinya. Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sama saja, yang penting sehat wal'afiat. Amin ya Rabb...

Memasuki 3 bulan kedua masa kehamilan ini aku rajin mengkonsumsi makanan-makanan bergizi, terutama suplemen untuk ibu hamil. Salah satunya adalah MADU MARWA Untuk Ibu Hamil.


Madu untuk ibu hamil ini kami beli di Toko Palestina Parfume, Kota Gorontalo, saat check up kandungan pada dokter ahli di Kota Gorontalo. Harganya sekitar 50 ribuan.


Pasti semua sudah mengetahui manfaat dari madu, terutama bagi ibu hamil. Madu kaya akan kandungan gizi mulai dari asam amino, zat gula glukosa dan fruktosa, vitamin, riboflavin, thiamin, asam pantotenat, niasin, asam askorbat, piridoksin, dan kandungan mineral seperti kalsium, kalium, magnesium, natrium, phosphor, zat besi, sulfut, dan mangan.

Selain itu, madu juga dilengkapi dengan keunggulan lain yaitu kandungan antibiotik yang terdapat dalam tiap tetesnya. Itulah kenapa madu menjadi salah satu sumber energi yang sangat dianjurkan untuk ibu hamil.

Madu untuk ibu hamil merupakan suplemen penambah tenaga dan ketahanan diri selama mengandung dan pada saat menjelang masa kelahiran bayi. Manfaat madu bagi ibu hamil dapat mencegah berbagai jenis penyakit mulai dari kelelahan, darah tinggi, kencing manis, kencing kotor, hingga penyakit batuk, selesema, dan bermacam jenis penyakit lainnya. Khasiatnya juga untuk ibu hamil dapat membantu mengurangi rasa mual.



Nah, Madu Marwa untuk ibu hamil adalah madu murni pilihan dipadu dengan bee pollen (serbuk sari bunga) yang dikhususkan untuk ibu yang sedang hamil. Manfaatnya sudah jelas, sebagai suplemen nutrisi bagi ibu hamil, menjaga stamina dan daya tahan tubuh, mendukung pertumbuhan dan kecerdasan calon bayi serta menguatkan kandungan.

1 botolnya berkapasitas 350 gram, dengan aturan pakai 3x2 sendok makan sehari. Suplemen ini yang aku konsumsi setiap pagi sebagai pendamping menu sarapan lainnya.

Tetapi ingat ya ibu-ibu, tidak semua ibu hamil bisa mengkonsumsi madu, jadi sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter kandungan sebelum mengkonsumsi madu. Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi madu, dengan berbagai gejala seperti susah menelan, batuk, asma, gatal-gatal, sesak napas, radang paru, perubahan suara, pembengkakan pada kulit, bersin-bersin, hingga kondisi yang mengancam nyawa.

Pada ibu hamil yang mengalami gangguan perdarahan, madu dapat meningkatkan risiko perdarahan dan waspadai konsumsi madu pada ibu hamil yang sedang mengalami sakit perut, gangguan sistem saraf, serta penyakit jantung.

Intinya, konsultasikan terlebih dahulu penggunaan atau mengkonsumsi apa saja dengan dokter keluarga, termasuk mengkonsumsi madu.

0 comments:

Posting Komentar

Hai sobat diary... Terima kasih sudah berkunjung ke diaryku. Semoga tulisannya bermanfaat. Jangan lupa beri Komentar, bisa saran atau tanggapan dari tulisanku sebagai bahan evaluasi nanti. Sering-seringlah mampir ke Diaryku ya? Aku pasti akan melakukan kunjungan balik ke blog teman-teman dan menjalin persahabatan.

Salam
Naya

Komentar Sahabat
Sahabat Diary