Cerita Prosesi Kelahiran Anak Pertamaku


Azka genap berusia 1 bulan
dengan berat 4,7 kg dan tinggi 50 cm

Tak terasa anakku hari ini genap berusia 1 bulan. Maaf ya.. aku jarang nulis, paling bentar ngedraft dikit-dikit aja, tapi gak tau kapan publish postingannya..Ditambah lagi dengan kesibukanku yang baru, ngurusin baby Azka. Pokoknya dinikmati aja jadi Mahmud.. Mamah Muda hehe...

Karena udah pengen ngeblog, mari mulai dikit-dikit... Catatanku kali ini tentang prosesi persalinan anakku 1 bulan yang lalu...

Kalo baca-baca cerita kisah melahirkan masing-masing ibu, semuanya tuh kayak mukjizat, semuanya luar biasa walau bagaimanapun cara melahirkannya. Awalnya keinginanku untuk bisa melahirkan secara normal, tapi vonis dokter yang mengharuskan aku menerima kenyataan bahwa aku harus di operasi cesar.

Azka dilahirkan di RS Datoe Binangkang, Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara, tempat yang sama dimana aku dilahirkan dulu pada tahun 1987 (28 tahun yang lalu). Azka lahir melalui operasi cesar dengan bantuan dr. I Gede Watumbara, SPOG.

9 Februari 2016

Kontrol Mingguan. Check up lagi ditemani mamaku pukul 19.00 WITA, karena suamiku lagi ditempat tugasnya, Kabupaten Pohuwato. Berdasarkan diagnosa dokter : Keadaan bayi dalam kondisi baik-baik, masa kehamilan akan memasuki 40 week. Air ketuban makin sedikit, bertahan hanya untuk 1 minggu, ada pengapuran plasenta.

Saran Pak dokter : Sebaiknya secepatnya dicesar. Jika dipaksakan buat induksi akan fatal akibatnya, karena posisi kepala bayi belum masuk ke mulut rahim, kalo sampe minggu depan gak ada tanda-tanda melahirkan ya harus segera masuk ke RS. Segera minta persetujuan suami untuk proses persalinannya melalui cesar.

Pukul 21.00 WITA, nelpon suami, memberitahukan hasil diagnosa dokter. Suamiku setuju saja mana yang terbaik menurut dokter.

10 sampai dengan 12 Februari 2016

Belum ada tanda-tanda mau melahirkan, seperti sakit dibagian perut sampai panggul. Aku lewati hari-hari seperti biasanya. Jalan pagi, melakukan aktivitas rumah, seperti menyapu dan cari kesibukan lainnya.

13 Februari 2016

Pukul 18.30, WITA, Sepupuku Kak Ayu dan Kak Wanti mengecek ruangan VIP di RS Datoe Binangkang. Alhamdulillah ada kamar VIP yang kosong. Booking, bersihkan kamar dan ambil kunci kamarnya. Siap ditempati untuk rawat inap nanti selama persalinan.

14 Februari 2016

Pukul 07.00, suamiku tiba di Upai. Berangkat dari Kota Gorontalo malam hari sekitar pukul 23.00 WITA menggunakan mobil Garuda jurusan Manado dan turun di jembatan kayak. Lanjutin perjalanan ke Kotamobagu menggunakan Angkot Jurusan Terminal Mongkonai.

Pukul 09.00, Doa syukuran, baca salawat bersama keluarga besarku mau menyambut calon keluarga baru.

Tepat pukul 12.00 WITA, bersama keluargaku menuju ke RS. Datoe Binangkang. Siap untuk operasi cesar besok harinya.

Pukul 22.00 WITA, aku diminta untuk puasa oleh bidan selama 12 jam untuk persiapan operasi cesar.

15 Februari 2016

Pukul 07.00 WITA. Mandi dan bersih-bersih, siap masuk ke ruang operasi. Aku deg-degan, suamiku terlihat tenang.

Pukul 08.00 WITA, Keluar kamar VIP menuju ruang persalinan untuk dilakukan check up, dipasang kateter dan inpus sambil menunggu dokter siap melakukan operasi.

Pukul 10.00 WITA. Aku dibawa ke ruang operasi pakai brankar dorong. Yang mendorong brankarnya Suamiku dan sepupuku yang di biga, is. Mereka berdua hanya sampai di pintu ruang operasi. Sambil tak henti-hentinya berdoa, brankar terus di dorong masuk ke ruang operasi oleh tenaga medis.

Pukul 10.15 WITA, Berada diruang operasi. Tapi masih menunggu 1 pasien lagi ditangani oleh dokter SPOG.

Pukul 10.40 WITA, Dokter spesialis anastesi mulai melakukan check up, tensi darah, denyut jantung, suntik bius / anti nyeri, dll.

Pukul 10.50 WITA, Dokter I Gede Watumbara mulai melakukan tugasnya, Operasi cesar. Dengan dibantu beberapa asistennya, mereka sangat tenang melakukan operasi. Tak henti-hentinya aku panjatkan doa selama proses operasi berlangsung. Tak lama kemudian, tanpa terasa menurut perhitunganku kurang lebih 10 menit, terdengarlah tangisan bayi yang begitu keras, aku sangat terharu. Dokter mengangkat bayinya dan menyerahkan ke bidan asistennya. Bidan langsung menyodorkan si bayi tepat di pipi sebelah kiriku. Kecupan pertama Azka untuk bundanya hehe...

Pukul 11.00 WITA. Proses menutup luka operasi dilakukan. Kurang lebih selama 30 menit.

Pukul 11.30 WITA. Aku keluar dari ruang operasi. Seluruh keluargaku sudah menunggu, dan langsung mendorong brankar ke ruang rawat inap operasi persalinan. Kulihat wajah suamiku terasa habis melewati masa tegang. Dia tersenyum bahagia, apalagi habis dari ruang bayi selesai melakukan adzan dan qomat untuk anaknya yang baru lahir.

Pukul 11.45 WITA, aku sudah berada di ruang rawat inap pasien operasi cesar. Dalam ruangan ada sekitar 3 pasien yang sebelumnya di operasi cesar juga.

Sekitar Pukul 13.00 WITA, Biusnya mulai hilang, dan rasa nyeri pada luka operasi mulai terasa. Mama dan suamiku terus menemaniku di ruang inap sambil sesekali mendekati ruangan bayi. Aku belum bisa ketemu dengan anakku.

Pukul 14.00 WITA. Bidan melakukan check up dan aku dipandu untuk melakukan gerakan miring kiri dan miring kanan. Nyeri rasanya, tapi mau gimana lagi, ini namanya proses, butuh perjuangan... hehe.. Hingga malam hari, kami sekeluarga tidur di ruang rawat inap, berbaur dengan keluarga pasien yang lain.

Foto Azka waktu keluar dari ruang operasi
digendong bidan Rumah Sakit

16 Februari 2016

Pukul 10.00 WITA. Aku dipindahkan ke kursi roda. diangkat oleh Suamiku, papaku, dan Papa Defri (suaminya Kak Wanti) untuk dipindahkan ke ruang VIP. Suamiku mendorong kereta hingga di depan ruang VIP. Diangkat lagi dan dibaringkan, setiap gerakan aku rasakan nyeri di luka bekas operasi. 10 menit kemudian bayiku diantar bidan ke ruangan, dibaringkan didekatku. Bahagia dan rasa haru bercampur.. Alhamdulillah, Terima kasih ya Allah, aku akan menjaga dengan baik amanatmu ini.

Bayinya lucu dan tampan. Aku langsung memberikan ASI yang pertama. Dia begitu lahapnya, karena selama di ruang bayi, anakku hanya diberikan susu pendamping, Lactogen. Kami menginap di VIP Room RS Datoe Binangkang sampai dengan tanggal 18 Februari 2016.

17 Februari 2016

Azka pertama kali dimandikan oleh bidan Rumah Sakit. Sangat lucu




Azka berpose selesai mandi.. Segarrnyaaaa...

18 Februari 2016

Setelah melakukan check up secara rutin, memandikan azka menyelesaikan administrasi di rumah sakit, bada' dzuhur aku keluar (check out) dari RS Datoe Binangkang. Menuju rumahku di Kelurahan Upai bersama keluarga besarku.

Minggu-minggu pertama di rumah, aku mulai belajar berjalan. Menggendong bayi untuk menyusuinya. Proses mengenalkan ASI buat bayiku pun intens dilakukan selain memberikannya susu pendamping, Lactogen.

Semua aku lalui dengan enjoy tanpa ada latihan sedikit pun sebelumnya. Maha besar Allah dengan segala kemampuan-Nya memberikan naluri alamiah seorang ibu untuk merawat anaknya.

OK sip? segitu aja ya kisah proses kelahiran anakku yang pertama, Azkaraynar.

Storynya kepanjangan deh.. tapi lumayanlah untuk bisa berbagi info dengan teman-teman blogger. Jangan bosan-bosan ya untuk membacanya hahaha.. see u next time...

0 comments:

Posting Komentar

Hai sobat diary... Terima kasih sudah berkunjung ke diaryku. Semoga tulisannya bermanfaat. Jangan lupa beri Komentar, bisa saran atau tanggapan dari tulisanku sebagai bahan evaluasi nanti. Sering-seringlah mampir ke Diaryku ya? Aku pasti akan melakukan kunjungan balik ke blog teman-teman dan menjalin persahabatan.

Salam
Naya

Komentar Sahabat
Sahabat Diary