Menjelang pernikahan (H-13) aku lakukan medical check up sekaligus imunisasi bagi calon pengantin. Katanya, premarital test atau tes kesehatan pranikah adalah salah satu yang harus dipenuhi bagi calon pengantin.
... Dan merupakan aturan wajib dari pemerintah adalah Vaksin Tetanus Toksoid (TT). Menikah perlu banyak persiapan. Yang terutama tentu kondisi kesehatan. Salah satu persiapan fisik bagi kaum perempuan yang berkaitan dengan administrasi adalah surat keterangan bebas Tetanus Toksoid (TT). "Surat Sakti" tersebut diperlukan untuk melengkapi berkas di Kantor Urusan Agama (KUA) dan hari ini aku penuhi.
Jam 08.30 bersama calon buloyku (suamiku.. ehm..ehm…) berangkat ke Puskesmas Upai. Zahra (anaknya Kak Ayu) kami ajak serta. Jarak puskes dari rumahku hanya butuh 3 menit perjalanan dengan sepeda motor.
Puskesmas Kelurahan Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara
Tiba di puskes, langsung ke loket pelayanan, mendaftar dulu sebelum masuk ke ruang imunisasi. Setelah terdaftar di loket petugas mengarahkan kami ke ruang imunisasi dan keluarga berencana.
Mendaftar di Loket Pelayanan
Masuk ke ruang imunisasi, pertanyaan pertama oleh petugas imunisasi, “sudah makan belum?”. Karena memang perginya dari rumah gak sarapan, aku spontan menjawabnya, “belum”. Maka oleh petugas disarankan untuk sarapan dulu. Untungnya ada kantin di belakang puskes. Aku sarapan alakadarnya, menunya kaanon modarag (nasi kuning.. hehe..). Sarapan penting sebelum dites dan disuntik imunisasi biar stabil kondisi tubuh kata petugas puskes.
Setelah sarapan, masuk kembali ke ruangan imunisasi. Eeiitttss…, dihadang lagi didepan pintu untuk ditimbang berat badanku disamping ruang periksa. Hmmmm…, bobot berat badanku sebenarnya sudah kutau pasti, karena di rumah ada alat timbang berat badan yang sering kupakai dalam rangka program dietku. Hasilnya masih 54 kg :) masih 4 kg lagi harus kuturunkan biar ideal dengan tinggi badanku.
Malu juga menimbang berat badan didepan kakak, jadi ketahuan kalo berat badanku gak ideal untuk ukuran tinggi badanku. Program dietku harus berhasil. Optimis dehhh….
Menimbang berat badan, mencatat identitas, periksa tensi darah semua kulalui dengan santai. Saat petugas mengeluarkan alat suntik vaksin tetanus, perasaanku jadi deg-degan dan mulai keluar keringat dingin ditubuhku. Ngeri juga melihat jarum suntik. Waduhhh.. ini mungkin yang terberat. Melihat aku mulai tegang, petugas imunisasi mencoba menghiburku, “rileks jo kwa.. jang ba tegang neh?” (santai saja, jangan tegang).
Tes darah dan Suntik Vaksin
Alhamdulillah…, semua berjalan lancar. Suntik imunisasi untuk calon pengantin menjelang pernikahan selesai sudah. Petugas memberikan kartu berwarna kuning untuk selanjutnya aku serahkan ke petugas pencatat nikah untuk dijadikan tambahan pelengkap berkas pencatatan pernikahanku nanti. Nih kartunya....
Kartu Caten (Calon Penganten)
Selain kartu Calon Pengantin (Caten), aku juga diberikan kartu medical check up untuk aku bawa lagi setelah menikah atau menjelang masa – masa kehamilan nanti. Insya Allah… Aminnn…..
Kartu Medical Check Up
0 comments:
Posting Komentar
Hai sobat diary... Terima kasih sudah berkunjung ke diaryku. Semoga tulisannya bermanfaat. Jangan lupa beri Komentar, bisa saran atau tanggapan dari tulisanku sebagai bahan evaluasi nanti. Sering-seringlah mampir ke Diaryku ya? Aku pasti akan melakukan kunjungan balik ke blog teman-teman dan menjalin persahabatan.
Salam
Naya