Arkanaraya Ikut MPLS RA Ashabul Kahfi Pohuwato

Tanggal 13 Juli 2022 kemarin, Anakku yang kedua, Arkanaraya, tepat diusianya yang ke 4 tahun 3 bulan masuk sekolah. Tak terasa bayi kesayangannya Ayah dan Bunda semakin pintar, dan Masya Allah sudah masuk PAUD dan ikut Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Raudhatul Athfal Ashabul Kahfi, Sekolah Islam PAUD dibawah naungan Yayasan Insani Panua Mandiri Kabupaten Pohuwato.

Bahagia, terharu dan rasa tak percaya kurasakan campur aduk dibatinku. Rasa tak percaya karena secepat ini si Arka sudah masuk sekolah, padahal berasa baru kemarin ia masih bayi kecil yang ditimang-timang, ku bawa selalu kemana aku melangkah.

Kegiatan MPLS ini pertanda kegiatan pembelajaran di RA Ashabul Kahfi telah dimulai, setelah sekian purnama menunggu sejak Arka didaftarkan pada tanggal 27 Januari 2022.

Arka mengenakan setelan koko, yang di bagian dada kanannya ada papan nama bertuliskan ARKANARAYA, ia begitu semangat masuk sekolah. Senyum sumringah menghiasi wajahnya. Sangat lucu.

MPLS RA Ashabul Kahfi dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari Rabu 13 Juli 2022 s.d Jumat 15 Juli 2022. Guru dan pengasuh RA Ashabul Kahfi menyambut satu persatu peserta didik yang hadir di sekolah yang didampingi ayah dan ibu masing-masing.

Hari pertama MPLS, Arka masih terlihat takut dan malu-malu dengan lingkungan barunya. Tapi dibalik rasa itu, ia terlihat ingin mengeksplorasi semua benda yang menarik perhatiannya. Sehingga tubuh mungilnya tak mau diam, memegang, melihat, mengamati, dan terkesan penasaran dengan benda baru yang ditemuinya, terutama ayunan dan perosotan yang ada di halaman sekolah.

Pada hari pertama, Anak-anak dikumpulkan di ruangan depan kelas, membaca doa, menyanyikan lagu hari pertama ke sekolah, perkenalan dengan guru dan pengasuh di RA Ashabul Kahfi. Anak-anak juga saling berintekasi walaupun belum sepenuhnya saling mengenal, bermain berbagai macam game, pengenalan ruang kelas dan lingkungan sekolah, makan bersama dan banyak aktivitas lainnya.

Selama berkegiatan, Si Arka sekali-sekali mendekatiku setelah bermain, mungkin dirinya belum nyaman dengan lingkungan barunya dan memang terbiasa selalu bersamaku dimanapun berada. Langsung terlintas dibenakku, satu atau dua bulan kedepan WAJIB stay nih di sekolah untuk menemani hari-harinya...

Hari kedua MPLS Ashabul Kahfi diisi dengan kegiatan menyanyi dan senam bersama, berinteraksi dengan guru dan pengasuh RA Ashabul Kahfi, bermain di playground, mewarnai gambar dan aktivitas bermain lainnya yang dapat merangsang anak bisa jauh lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Suasana ramai, karena seluruh orangtua diperbolehkan masuk untuk melihat dan mendampingi anak-anak.

Hari ketiga MPLS, 15 Juli, Arka ditemani Ayahnya. Aku dan suamiku berbagi tugas, karena anakku yang sulung juga mengikuti MPLS di SDN 01 Marisa. Oh iya, Keseruan MPLS nya kakak Azka di Sekolah Dasar nanti aku ceritakan juga ya?

Meski didampingi ayahnya, namun Arka belum mau masuk kelas dan bergabung bersama teman-temannya. Ada-ada saja yang dilakukannya dan terlihat masih malu-mau. Enggan ditinggalkan ayahnya, namun tidak lama hal tersebut dapat segera diatasi oleh gurunya.

Foto ini diabadikan ayahnya saat menemani MPLS H+3 


Untuk membiasakan dirinya dengan lingkungan baru, maka hari ketiga MPLS ini ayahnya memutuskan untuk tidak menjaganya di sekolah meskipun orangtua perlu aktif mendampingi selama MPLS berlangsung, dengan harapan Arka dapat segera bersosialisasi dengan teman sebayanya. Banyak drama saat hari terakhir si Arka ikut MPLS, hingga beberapa guru-guru Ashabul Kahfi turun tangan langsung membujuknya agar mau bergabung bersama teman-temannya.

Ashabul Kahfi, Sekolah dengan nuansa islami yang dibangun tahun 2019 kini menjadi tempat Arka untuk belajar dan menjadi rumah keduanya, walaupun masih baru namun kwalitas pembelajaran di RA Ashabul Kahfi tak meragukan. Tempatnya sederhana, ruang kelasnya warna warni bikin betah anak-anak.


Setelah menjalani masa MPLS, aku sempatkan mengevaluasi perkembangan si Arka selama 3 hari keikutsertaannya di MPLS.

Di buku Karya Novi Mulyani yang aku baca “Perkembangan Dasar Anak Usia Dini”, bahwa perkembangan bermain anak mencerminkan tingkat perkembangan sosial anak, yakni dengan tahapan :

Pertama, Unoccupied Play, tahapan dimana anak tidak benar-benar terlibat dalam kegiatan bermain, ia hanya mengamati kejadian disekitarnya yang menarik perhatian.

Kedua, Solitary Play, pada tahap bermain ini anak terlihat sibuk bermain sendiri, dan terlihat tidak memperhatikan kehadiran anak-anak lain di sekitarnya. Di sini anak lebih memusatkan perhatian pada diri sendiri dan tidak ada usaha untuk berintraksi dengan anak lain.

Ketiga, Onlocker Play, pada tahap ini anak suka mengamati anak-anak lain yang sedang bermain dan terlibat adanya minat yang semakin besar terhadap yang diamatinya tersebut.

Keempat, Paralel Play, pada tahap ini anak sudah dapat bermain bersama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, tetapi tidak berhubungan. Mereka melakukan hal yang sama, dengan sendiri-sendiri pada saat bersamaan, tetapi tidak saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Kelima, Associative Play, saat bermain anak belum terlihat kerja sama, namun sudah ada interaksi, misalnya, saling tukar atau pinjam alat permainan.

Keenam, Cooperative Play, pada tahap ini sudah terlihat adanya pembagian tugas dan pembagian peran diantara anak-anak yang terlibat dalam permainan untuk mencapai sesuatu, ini merupakan ciri bermain bersama.

Jika kuamati melalui aktivitasnya selama MPLS, Arka di hari pertama menunjukkan aktivitasi di tahapan pertama sampai dengan tahap keempat. Hari kedua hingga hari ketiga, sudah menunjukkan tahapan Associative Play. Dia sudah mampu bersosialisasi dengan lingkungannya meskipun masih cenderung egois.

Apa lagi ya?

Oh iya, di hari pertama, saat kutanyakan tentang kebiasaannya di rumah minum dot atau susu di botol, Arka yang cerewet menjawab pertanyaanku dengan gayanya yang lucu.

Me : “Ade kalo di sekolah, Ustadzah mo tanya ade masih ba dot? Ade mo jawab apa?” (Kalau di sekolah, Ustadzah nanya, Arka masih minum susu di dot? Arka akan jawab apa?)

Ade : “So tidak noh, tapi kalo di rumah masih ba dot..” (Sudah tidak minum dot, tapi kalau di rumah iya masih nge-dot)

Aku yang mendengar jawaban spontannya, langsung terpingkal-pingkal

Anakku, you’re so cute dan Bunda berharap, Arka sekolah di Ashabul Kahfi bisa tambah cerdas dan mendapatkan pendidikan islami sejak dini.

0 comments:

Posting Komentar

Hai sobat diary... Terima kasih sudah berkunjung ke diaryku. Semoga tulisannya bermanfaat. Jangan lupa beri Komentar, bisa saran atau tanggapan dari tulisanku sebagai bahan evaluasi nanti. Sering-seringlah mampir ke Diaryku ya? Aku pasti akan melakukan kunjungan balik ke blog teman-teman dan menjalin persahabatan.

Salam
Naya

Komentar Sahabat
Sahabat Diary