Masa Kehamilan Pertamaku di Tri Semester Pertama

Tiada kata yang mampu kutuliskan saat ini Sobat Diary, kecuali ucapan rasa syukur yang tiada ujungnya. Betapa besar karunia-Mu saat ini Ya Rabb, Tuhanku yang Maha Agung. Selama 3 (tiga) tahun lamanya kami menunggu penuh harap dalam doa dan ikhtiar, dan akhirnya Kau pun menjawab doa kami Ya Allah...

Rabbi habli min ladunka dzurriyatan thayyiban innaka sami'ud du'a

Artinya : "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa"

Masa kehamilan pertamaku ini sungguh diluar prediksi kami. Demi mengabadikan kehamilanku yang pertama ini, aku mencoba membagikan storynya ke teman-teman diary. Karena bagiku, bisa hamil setelah penantian yang cukup panjang itu sesuatu banget. Dan aku percaya, kalau kehamilan tiap orang itu beda-beda. So, aku ingin berbagi saja pengalamanku dikehamilan pertama dan berharap semua bisa mendoakan aku dan bayiku selamat dan sehat wal'afiat sampai saatnya nanti. Amin.


Bulan Pertama
Sebelum kuketahui kalau aku hamil, kujalani hari-hari seperti biasanya. Kemana saja selalu bersama suamiku, ke tempat kerja selalu bersama-sama, hunting foto berdua, ngeblog berdua, seperti pacaran saja. So romantis gitu lho sobat diary...

Program kehamilan seperti saran dokter ahli kandungan kami tak jalani lagi tetapi tetap ikhtiar dan terus berdoa. Hingga di bulan Mei, aku menyadari bahwa aku tak datang bulan lagi. Hati deg-degan, pengen ngetes dengan test pack kehamilan. Tapi takut akan kecewa lagi, seperti kemarin-kemarin. "Aahh.. mungkin saja terlambat haid seperti di bulan-bulan kemarin", batinku saat itu.

Memasuki awal bulan Juni, haidku tak kunjung datang. Aku makin penasaran, tapi rasa penasaranku belum aku ceritakan ke suami. Secara diam-diam aku membeli 2 (dua) buah tes pack kehamilan di apotik. Saat itu suamiku lagi Dinas Luar ke Ibukota Provinsi Gorontalo, dan aku berencana menyusulnya ke Kota Gorontalo sekalian silaturahmi dengan ibu mertua. Rencanaku ini sudah kuutarakan ke suami dan dia akan menungguku di Kampungnya, Kelurahan Buladu, Kota Gorontalo.

Jumat, 5 Juni aku berangkat menuju Kota Gorontalo masih dengan seribu tanda tanya dan rasa penasaran yang ada di benakku. Sebab sebelum on the way ke Kota Gorontalo, aku sempatkan untuk menggunakan test pack kehamilan, hasilnya hanya 1 garis :( sangat mengecewakan pemirsahhhh...

Walau kecewa, sepanjang perjalanan ke Kota Gorontalo pikiranku terus terganggu dengan garis samar yang kedua pada test pack, tetapi hanya tipis sekali dan bahkan tak akan terlihat jika tidak diamati dengan baik. Ditambah lagi dengan sikon yang agak buru-buru, karena saat itu mobil yang aku pesan dengan tujuan Kota Gorontalo sudah menjemput, sehingga aku melihat hasil test packnya sambil lalu. Untung saja, test packnya aku buang di tempat sampah yang ada dalam rumah.

Karena rasa penasaran, ketika dijalan aku sempatkan untuk searching di google bagaimana cara menggunakan tes pack kehamilan dengan benar. Kapan waktu yang tepat untuk menggunakan test pack?

Ternyata sobat diary, penggunaan test pack kehamilan disarankan pada pagi hari saat bangun tidur ketika buang air kecil pertama kali. Nah, baru disini aku udah salah, test packnya aku gunakan sore hari.

Terus kadar hormon kehamilan hCG (human Chorionic Gonadotropin) yang dihasilkan oleh plasenta mulai ada walau masih rendah. Makanya kadang banyak yang test pack tapi samar, kurang jelas bahkan negatif. Walau begitu, ada beberapa orang yang saat bulan pertama diminggu ke-3 dan ke-4 Hari Pertama Haid Terakhir atau HPHT sudah ada yang bisa kedetect test pack. Jadi tiap orang beda-beda ya?

Setelah mengetahui hal ini, timbul lagi optimis dalam diriku yang sebelumnya sempat down. Singkat cerita, malamnya aku tiba di rumah mertuaku di Kelurahan Buladu, aku langsung menceritakan perihal test pack yang sore tadi aku coba, dan berusaha meyakinkan suami bahwa telah ada benih jabang bayi dalam kandunganku.

Suamiku cuek saja acuh tak acuh, mungkin karena dia belum lihat buktinya. Aku coba meyakinkannya bahwa masih ada satu lagi test pack yang tersisa. Dan hasil test pack tadi sore telah ada garis kedua yang masih samar-samar. Tetapi dia menyarankan untuk mengeceknya langsung pada dokter ahli kandungan.

Selama di Kota Gorontalo, kami melupakan sejenak tentang test pack kehamilan ini. Kami nikmati hari dengan jalan-jalan di Kota Gorontalo, nonton Jurassic World di studio XXI Gorontalo Mall, nikmati KFC di Mall Mega Zanur, pokoknya kami habiskan waktu dengan enjoy tanpa ada pikiran stress dan lain sebagainya.

Dan tibalah saatnya kami balik lagi ke Kota Marisa, tempat dimana kami bertugas mengabdikan diri kepada bangsa dan negara, ceeileeehh...

Tiba di Kota Marisa, aku langsung mengambil bekas test pack yang aku pakai sebelum berangkat ke Kota Gorontalo. Ku amati lagi dengan seksama, sepertinya ada garis kedua yang sangat tipis.

Karena belum berasa ada sesuatu dalam rahimku seperti halnya wanita yang hamil pada umumnya, sering mual-mual dan lain sebagainya, aku coba menggunakan tes pack kehamilan lagi untuk mengetesnya. Kupakai cara yang pernah aku baca di google kemarin., dan hasilnya.. sangat mengejutkan....


2 (dua) garis merah tebal keluar seketika tidak lama setelah aku mencelupkan test packnya pada urineku. Aku bahagia bercampur haru, suamiku juga terpana seakan tak percaya. Maka kami putuskan untuk memeriksakan diri ke Dokter kandungan yang terdekat saja di Kota Marisa, yakni dr. Agus Hasan, Sp.OG. Kan cuma mastiin hamil atau tidak hehehe...

15 Juni, 3 (tiga) hari menjelang bulan puasa Ramadhan 1436 H aku periksakan kandungan. Hasilnya dokter belum menemukan ada tanda-tanda kehamilan pada diriku, karena begitu tebalnya dinding rahimku. Tetapi saat itu dokter menyarankan untuk kembali lagi 2 minggu kemudian, yakni tanggal 29 Juni, sembari memberikan resep penguat kandungan dan nasehat tentang hal-hal yang belum boleh aku lakukan di awal masa kehamilan.

Hingga tanggal 29 Juni, aku pun kembali memeriksakan kandungan, dan Alhamdulillah kantung janinnya sudah kelihatan seperti pada foto hasil USG diatas. Dokter Agus: "tuhhh.. kantung janinnya" sambil menunjuk layar monitor USG.

Dokter menginformasikan bahwa kandunganku saat itu berusia 4 minggu, dan memasuki usia 5 minggu. Hmm.. benar apa kata teman-temanku, rata-rata saat bulan pertama kehamilan banyak yang tidak sadar kalau dia lagi hamil, ternyata termasuk aku juga ya? Rasa syukur kami saat itu tidak bisa digambarkan, betapa bahagianya.

Dari dokter kandungan, aku hanya diberi vitamin saja karena memang tidak banyak yang aku rasakan saat kehamilan dibulan pertama. Paling ya itu, perut kembung saja, gejala lainnya belum kelihatan hehehe...

Bulan Kedua
Sejak hamil bawaanku jadi malas mandi dan dandan. Pengen banget mandi trus dandan yang cantik. Tapi apa boleh buat, jangankan mandi pake bedak saja malasnya minta ampun apalagi dengan bau-bauan minyak wangi. Duuuhhhh gak kuat, pasti langsung mual-mual.. Harap maklum yah suamiku...

Masa kehamilan di bulan kedua antara minggu ke-5 hingga ke-9, mual-mual menjadi problem terberatku. Selain itu, wajah dan leherku mulai menghitam plus jerawat yang super banyak. Berat badan pun naik drastis.

Jika mualku kumat, berasa seisi kampung bisa mendengarnya. Saking kuatnya suaraku, suami  sampai panik dan dengan sabar selalu memijit-mijit punggungku sambil berkata, "kalo muntah plang-plang kwa tu suara eeee, aneng pe muntah do' bekeng tako skali kage di birman kira kk so pici di leher pa aneng" (Kalau mau muntah pelankan sedikit suaranya, suaramu sangat menakutkan, jangan sampai dipikir tetangga sebelah aku telah mencekik lehermu). Ada-ada saja...

Walaupun mulai muntah terus-terusan, nafsu makanku gak terlalu berkurang. Jadi asupan gizi untuk si debay tetap terjaga. Bulan kedua kehamilan ini juga pembentukan otak, jadi aku makan makanan bergizi yang mengandung banyak asam folat. Nah, suami membelikan aku Susu Anmum Materna, karena anmum materna terdapat berbagai gizi yang baik bagi kehamilan seperti SA, GA, besi, kalsium serta yang paling tinggi adalah kandungan folatnya.

Anmum merupakan susu yang dikembangkan oleh produsen susu terbesar di dunia yaitu Fontterra New Zelland dan dirancang secara khusus bagi wanita yang tengah hamil atau bagi mereka yang tengah merencanakan kehamilan.


Aku gak terlalu suka rasa susunya. Tapi apa boleh buat, diminum juga walau sedikit dipaksakan. Setiap pagi aku mengkonsumsi susu ini karena gak puasa lagi. Maksud hati ingin menjalankan ibadah puasa ramadhan, namun apalah daya sikon yang tidak memungkinkan. Insya Allah tetap diberikan kesehatan dan umur yang panjang untuk dapat mengganti puasa ramadhan 1436 H.

Bulan kedua masa kehamilanku ini, aku jalani dengan penuh perjuangan melawan rasa mual dan alergi dengan cahaya, terutama lampu yang sangat terang. Sering gak bisa tidur cuman putar sana putar sini gak jelas....

Aku juga sering mengalami sakit tiba tiba pada betis saat tidur. Kalau di daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo, orang sering menyebutnya "tikus-tikus" hihihi... lucu ya? Pokoknya aku mengalami rasa sakit dan nyeri tiba-tiba pada daerah otot betis karena otot menjadi tegang.

Hingga seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri 1436 H, kami check up kandungan lagi di Kota Gorontalo, sekaligus minta saran ke dokter apakah diizinkan untuk pulang kampung ke Kota Kotamobagu. Sebab kami ingin merayakan Idul Fitri di kampung halamanku, Kota Kotamobagu, dan perjalanan dari kota Gorontalo ke Kotamobagu membutuhkan waktu 7 hingga 8 jam perjalanan.

Aku hanya khawatir saja, bila perjalanan ini nantinya akan berakibat fatal pada janin di rahimku. Tapi Alhamdulillah dokter mengijinkan dengan syarat tetap menjaga jangan sampai aku kelelahan di perjalanan.

Bulan Ketiga
Pada bulan ketiga masa kehamilan, berat badanku bertambah. Angkanya diberapa? Ahh sudahlah.. Yang pasti diatas 60-an. Tentang hal ini lupakanlah.. :)

Rasa mual muntah dibulan ketiga ini tetap aku nikmati, sebab masih betah menemani hari-hariku. Sama halnya dengan kondisi di bulan kedua, bulan ketiga pun tetap sama, masih malas mandi, malas dandan, muntah jika mencium parfum dan alergi melihat cahaya terang.

Dibulan ini juga, janin mulai peka terhadap sentuhan. Jadi aku mulai mengelus-elus perutku sekedar mengajak si debay ngobrol. Bulan ini juga bulan terakhir cek rutin wajib di tri semester pertama kehamilan. Hasil tesnya alhamdulillah semua baik dan normal tidak ada yang perlu aku khawatirkan.

Bulan ketiga semua organ vital sudah terbentuk sempurna dan janin juga banyak gerakan. Aku pun mulai merasakan kalau aerola PD jadi makin menghitam.Tidak apa-apa, hal itu wajar kok kan nanti buat ASI. Hehe

Walau masih suka mual dan muntah, aku tetap memperhatikan asupan gizi untuk si debay dengan tetap mengkonsumsi susu anmum dan makanan-makanan yang bergizi untuk pertumbuhan, seperti buah-buahan, bubur kacang ijo, dll.


Bulan ketiga ini juga aku sering mengalami pusing secara tiba-tiba, Kejadian paling parah ketika aku mengalami pusing-pusing saat berbelanja di Pasar Tradisional Marisa. Dunia kulihat terasa gelap dan keringat dingin membasahi sekujur tubuhku. Untung saja saat itu suamiku langsung siaga dan tepat berada di belakangku. Sehingga langsung memelukku dan membawaku menepi. Duduk menenangkan diri hingga 15 menit lamanya dan langsung cus pulang ke rumah gak jadi belanja, hehe...

Check up ke dokter, divonis kekurangan darah dan diberilah aku vitamin penambah darah. Cek kandungan juga untuk melihat perkembangan si debay. Kata Dokter, pada umur ini bayi mulai belajar bernapas yang didapat dari oksigen plasenta melalui tali pusar.

Oh ya, sebagai pasien aku aktif nanya ini nanya itu ke dokter dan ini memang perlu kutanyakan jelas kedokter loh tentang ada tidaknya kelainan pada bayiku. Karena pada bulan ini mulai bisa kedeteksi sindroma pada janin. Alhamdulillah bayinya sehat.

Tentang apa lagi ya di tri semester pertama? Intinya di tri semester pertama ini aku rasakan paling banyak tantangannya, mungkin beda dengan yang dialami oleh teman-teman diary. Tetapi semuanya tetap aku syukuri sebagai nikmat-Nya yang tiada duanya.

Alhamdulilah ya Allah, penantian panjang akhirnya Engkau memberikanku sebuah amanah yang besar untuk bisa merasakan nikmatnya kehamilan. Terima kasih tri semester pertama kehamilanku yang telah setia menemani hari-hariku... Moment ini tak akan kulupakan dalam hidupku.

Welcome tri semester kedua... See u next story...


0 comments:

Posting Komentar

Hai sobat diary... Terima kasih sudah berkunjung ke diaryku. Semoga tulisannya bermanfaat. Jangan lupa beri Komentar, bisa saran atau tanggapan dari tulisanku sebagai bahan evaluasi nanti. Sering-seringlah mampir ke Diaryku ya? Aku pasti akan melakukan kunjungan balik ke blog teman-teman dan menjalin persahabatan.

Salam
Naya

Komentar Sahabat
Sahabat Diary