Finally, Move on Dari Kos-Kosan, Story Pindah Rumah

Assalamu’alaikum Sobat Diary, sebelumnya aku ucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1438 Hijriah yang jatuh tepat di tanggal 1 September 2017 Masehi kemarin, bagi teman-teman dan pengunjung blog yang merayakannya.

Story kali ini tentang Move On dari tempat tinggal lama ke tempat tinggal yang baru. Kamis, 31 Agustus 2017, akhirnya aku dan suamiku resmi “Graduate from old place, and start in new place”. Setelah kami hidup secara Nomaden, dari ngekos pindah ke rumah kontrakan dan ngekos lagi, trus pindah rumah lagi, aku belajar banyak hal, terutama soal memantapkan diri untuk bisa hidup lebih mandiri di tempat sendiri.

Tempat tinggal yang baru di kawasan Perum Griya Marisa


Pindah rumah tentu menjadi sebuah tantangan, apalagi anak rantau seperti aku dan suamiku yang kesehariannya sudah terbiasa tinggal di kos-kosan dari sejak menikah di tahun 2012.

Sebelum lanjut, aku flashback storynya ke belakang, di tahun-tahun kemarin ya?

Sebenarnya sejak sebelum menikah yakni di tahun 2010, suamiku sudah kontrak KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) di salah satu kawasan perumahan yang ada di Kabupaten Pohuwato, yakni di Perum Graha Delima Ertiga, yang terletak di Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato.

Sebagai anak rantau, kami sebenarnya tidak berencana tinggal lama di tempat tugas ini. Jadi pilihan kami saat itu masih bimbang, mau lanjut atau tidak, mau menetap atau tidak. Makanya suamiku enggan membuat rumah tetap untuk kami tinggali di Kabupaten Pohuwato. Padahal uang muka yang telah disetor ke Developer lumayan besar lho, yakni 40.000.000, dan suamiku belum pada proses penandatanganan kontrak.

Mungkin rasa bimbang ini yang membuat kami terlihat tak serius mengurus KPR oleh Developer perumahan. Padahal kalo dipikir-pikir, Rumah ini sudah selesai dan kurangnya di pengerjaan finishing bagian belakang termasuk ke pengecatan rumah. Secara garis besar, rumah sudah bisa ditinggali.

Singkat cerita, Awal April 2017, masa kontrak rumah yang kami tinggali sudah habis. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya kami putuskan untuk tinggal saja di Perum Graha Delima Ertiga. Jadi kalau memang tidak akan menetap lama di Pohuwato, bisa jadi rumah itu akan kami jual kembali. Kenapa tidak berpikir begini dari dulu ya?

Sambil menghubungi pihak developer lagi, kami memilih untuk tinggal di Kos CITRA MANDIRI. Di Tanggal 10 April 2017, packing-packing pindah tempat tinggal lagi. Suamiku langsung menghubungi pihak developer untuk melanjutkan proses yang sempat tertunda kemarin, sebab Uang Muka perumahan sudah di tangan Developer perumahan sejak tahun 2010.

Bak petir di siang bolong, kabar tak mengenakkan kami terima dari pihak developer. Rumah yang telah dibangun atas nama suamiku telah dijual secara sepihak kepada orang lain tanpa pemberitahun dan persetujuan dari suamiku. Sontak, aku tak terima dan langsung menyambangi pihak developer ke Kantor mereka.

Setelah diskusi panjang lebar, pihak developer meminta maaf telah melakukan penjualan rumah yang telah dibangun atas nama suamiku secara sepihak. Mau bawa ke jalur hukum, rasanya sulit karena kami tidak memiliki dokumen bukti perjanjian pembangunan rumah itu atas nama suamiku. Bukti yang ada hanya kwitansi setoran sebesar 40.000.000.

Saat itu, Pihak developer memberikan 2 pilihan. Mereka menjanjikan akan mencarikan lahan baru untuk dibangunkan rumah, dan yang kedua bersedia mengembalikan semua biaya yang telah disetor jika tak berminat lagi melanjutkan kontrak. Suamiku legowo memilih opsi pertama, tapi Aku yang terlanjur kecewa dengan Developer yang memutuskan sesuatu tanpa pemberitahun ke kami memilih pilihan kedua.

Suamiku pasrah menyerahkan semua keputusan ini padaku. Mana yang terbaik, katanya singkat. Maka aku bulatkan menarik semua dana dari Developer dan mencari rumah dengan status DIJUAL.

Finally, kami ngekos di Citra Mandiri sejak April dan berencana menetap hingga bulan Desember 2017 sambil menunggu perkembangan info dari Developer Perumahan dan info penjualan rumah yang ada di Kota Marisa.

Beruntungnya, awal Agustus 2017, teman suamiku yang kerja di Inspektorat Daerah menginformasikan kalau ada rumah yang mau dijual terletak di Kawasan Perumahan Griya Marisa Indah, Kawasan Perkantoran Marisa. Type 36, Harganya lumayan, dengan catatan lanjut setoran tiap bulan sesuai kontrak developer dengan pemilik awal.

Kami lakukan survey awal sebelum membelinya. Karena survey sebelum membeli rumah adalah hal yang paling penting dilakukan. Kebetulan rumah yang kami beli sangat dekat dengan kawasan perkantoran. Berjalan kaki pun bisa... hehe.. Makanya aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, langsung pengen beli dan menetap di rumah itu.

Secara keseluruhan, rumah ini layak untuk ditinggali. Tipe 36 terdapat 2 Kamar Tidur, 1 kamar mandi, ada Lahan kosong bagian belakang, halaman depan rumah yang luas. Letaknya di Perum Griya Marisa Blok Melati No. 6.


Setelah berkomunikasi, tawar menawar dengan pemilik rumah, akhirnya kami deal dan bersepakat untuk membeli rumah tersebut. Harganya berapa? Rahasia dong... hehe.. Suamiku langsung mengurus semua persiapan dokumen jual beli rumah, kwitansi pembelian dan lain-lain. Otomatis, Rencana kami mau tinggal di Kos Citra Mandiri hingga bulan Desember 2017 sampai dengan Bulan Desember akhirnya dibatalkan.

Nah, sebelum Hari Raya Idul Idul Adha kemarin, tepatnya tanggal 31 Agustus 2017, kami resmi pindah ke Rumah yang telah menjadi milik sendiri. Kebetulan kami hanya bertiga, Aku, suami dan si kecil Azka yang masih berusia 1 tahun. Saat pindah perabot, suami minta bantuan sepupu laki-lakinya untuk bantu mengangkat perabot menggunakan mobil pick-up nya. Beruntungnya juga ada Baai dan Aki Azka (ayah dan ibuku), datang dari Upai untuk membantu kami membenahi rumah dan packing-packing barang.


Intinya, Proses pindahan rumah ini cukup menguras tenaga. Harus ada planning dan pemilahan barang sesuai ukuran, penggunaan dan media pemindahan. Tapi, Alhamdulillah semua beres tanpa ada kendala apapun. Aku, si Kecil Azka dan suamiku merayakan Lebaran Idul Adha pertama di rumah sendiri, ditemani orang tuaku.

Nih, Si kecil Azka mulai beradaptasi dengan lingkungannya yang baru, main di jalan kawasan perum bersama sepupunya, si Arif anak dari adiknya Suamiku.


Terima kasih orang-orang baik yang telah membantu kami...
Terima kasih Baai dan Aki Azka...


Semoga kalian sehat slalu.. Aamiin.. Udah ya teman-teman Diary. See You Next Story

0 comments:

Posting Komentar

Hai sobat diary... Terima kasih sudah berkunjung ke diaryku. Semoga tulisannya bermanfaat. Jangan lupa beri Komentar, bisa saran atau tanggapan dari tulisanku sebagai bahan evaluasi nanti. Sering-seringlah mampir ke Diaryku ya? Aku pasti akan melakukan kunjungan balik ke blog teman-teman dan menjalin persahabatan.

Salam
Naya

Komentar Sahabat
Sahabat Diary