Aku Bukan Meratapi Kepergiaanmu Papa

Di ujung waktu..
Aku masih betah,
menelaah asa lewat kata-kata yang sempat kau sampaikan.
Disaat sebelum tangan ini kau lepaskan,
dan disaat sebelum kau melambaikan tangan.

Aku akan bertahan,
menggenggam janji dan angin surga yang kau berikan.
Tentang harapan,
tentang segala kemungkinan.
Bahwa pundakmu kan selalu abadi,
menjadi tempat bersandarnya hati sampai rambutmu beruban.

Di sini, aku membiarkanmu pergi.
Riak-riak kecil menyaksikan dukaku,
angin coba memeluk hati,
menyemangatiku lewat candaan si burung camar.

Mata berbinar,
air mata menetes tanpa berkabar.
Hingar-bingar hati menyasar pikiran,
betapa berat tuk dilepaskan.

Oh, Papa...
Beristirahatlah dengan tenang dalam tidur panjangmu..
Kini kenangan kita akan slalu hidup dalam hatiku
Tapi setiap kukenang selalu ada butiran air mata yang jatuh..

Apa kau tidak marah??
Aku bukan meratapi kepergiaanmu Papa
Tidak...

Namun kenangan kita berdua
yang selalu membuat aku rindu akan dirimu..
Husnul Khotimah Cinta Pertamaku


#ruangrelung #22HariSudah🥺

0 comments:

Posting Komentar

Hai sobat diary... Terima kasih sudah berkunjung ke diaryku. Semoga tulisannya bermanfaat. Jangan lupa beri Komentar, bisa saran atau tanggapan dari tulisanku sebagai bahan evaluasi nanti. Sering-seringlah mampir ke Diaryku ya? Aku pasti akan melakukan kunjungan balik ke blog teman-teman dan menjalin persahabatan.

Salam
Naya

Komentar Sahabat
Sahabat Diary